Bismillah La Haula Wala Quwwata illa Billah
Pagi ini Ahad 4 Sya’ban 1441 H, para Ustadz di Pondok Pesantren al Qur’an Babussalam melakukan penyemprotan lingkungan untuk yang kedua kalinya dengan beberapa harapan, diantaranya semoga virus COVID-19 tidak berkenan mengunjungi keluarga besar Kami.
Sambil terus melangitkan dzikir dan do’a, ikhtiar berikutnya melakukan pengembalian virus dengan istilah populer membasmi secara tuntas agar penduduk bumi bisa tenang kembali beribadah, mencari ilmu, mencari rezeki dengan merdeka seperti kemarin – kemarin.
Yakin seribu persen, Kita penduduk bumi tengah diuji dengan kekuatan dahsyat, serangan sebentuk virus aneh yang cerdas bermutasi ribuan, bahkan jutaan kali dengan media yang akrab bagi dirinya untuk berkembang biak.
Tampaknya Allah tengah me-restart fikiran – fikiran dungu dan jahil dalam otak Kita (kentalnya jiwa matre, yang segala dihitung dengan nilai ekonomi dan jauhnya hubungan dengan Sang pencipta).
Sesungguhnya tidaklah mudah hidup di muka bumi ini dengan tanpa mendekat kepada – Nya, Insya Allah sekuat badai ujian yang menimpa penduduk bumi ini, dan Kita Makhluk berusaha terbang (dengan perasaan takut yang menghujam fikiran ) semuanya akan kembali dan usai sudah pergulatan maut yang dihadapi para dokter, tenaga medis, dan semua orang yang dengan sukarela menjadi tumbal sejenis makhluk Allah yang dikenal secara umum ‘virus corona.’
Ajaibnya lagi, salah satu cara berjaga menghindari dan berperang melawan COVID -19 dengan berbagai peralatan dan perlengkapan yang relatif sederhana, yang ada, dan kami miliki, seperti :
- Alat semprot (spray) dengan berbagai ukuran yang tersedia di pondok Kami
- Masker pelindung mulut dan hidung
- Masker wajah keseluruhan
- Sarung tangan plastic
- Jas Hujan, tentu saja ini bukan standar kedokteran yang nasional / internasional
- Kaca Mata (pelindung mata)
- Disinfektan
- Corong
- Air
Desinfektan yang bibit perbandingan mengaduknya 1 botol : 20 liter air.
Para Ustadz, sarapan bubur kacang hijau yang telah disiapkan Pak Haitami dan beberapa jenis jajan pasar seperti risoles, naga sari, onde – onde dan sejenis gorengan lainnya telah dikirim Ibu Cucun dari Cikurutug. Ibu Cucun hadir pagi sekali dengan kostum penuh keibuan (daster) yang tidak pernah beliau tampilkan selama ini, demikian adanya.
Alhamdulillah para Ustadz dengan tim mempersiapkan segala sesuatunya dengan penuh kebahagiaan, sehingga Insha Allah daya imunnya semakin kokoh di dalam jasmani yang terus disiram dzikir dan do’a selalu.
Jikapun kemudian diantara Kami disinggahi COVID – 19 mereka tidak betah lama kemudian Ustadz dan Ustadzah sehat, bahagia damai aman dan sentausa.
Amin Ya Mujibassailiin.
Ciburial, Bandung, 29 Maret 2020 M
Artikel juga terbit di laman pribadi penulis: https://www.bundaintan.com/2020/03/gerakan-memulangkan-covid-19-pada.html?m=1