Mubaligh Hijrah adalah salah satu program rutin tahunan yang wajib diikuti oleh semua santriwan dan santriwati SMA Plus Babussalam yang duduk dikelas X dan kelas XI. Kegiatan ini dilaksanakan pada setiap bulan Ramadhan selama 20 hari, dimulai hari kedua di setiap bulan Ramadhan.
- Kegiatan Mubaligh Hijrah pada awalnya dipelopori oleh Pendiri Pondok Pesantren Al-Qur’an Babussalam yaitu Bapak K.H. Drs. Muchtar Adam, dimana beliau sendiri yang pertama kali terjun ke masyarakat untuk menyampaikan dakwahnya ke kampung-kampung yang berada di kawasan desa Ciburial jauh sebelum beliau mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur’an Babusssalam, sehingga setelah Pondok Pesantren Al-Qur’an Babussalam berdiri, program ini dilanjutkan oleh para santrinya, mulai dari santri angkatan pertama hingga sekarang masih berlanjut. Angkatan pertama yang langsung dakwah ke kampung-kampung sebelum Pesantren ini berdiri diantaranya Alm. Bapak H. Husen dan Bapak.H. Acep. Pada pelaksanaan kegiatan Mubaligh Hijrah setelah Pesantren Al-qur’an Babussalalam berdiri, kegiatan ini mulai ditata dan dikoordiniir secara rapi yaitu
para santrinya dikelompokkan dan disebar ke kampung-kampung yang berada di wilayah Desa Ciburial dan Desa Mekarsaluyu, secara teknis mereka ditempatkan di masjid-masjid kedua desa tersebut ada sekitar 15 Masjid yang menjadi tempat kegiatan ini berlangsung. Diantaranya Masjid Al-Hikmah di kampung Kordon, Subulussalam di kampung Sekejolang, Masjid Al-Barokah di kampung Ciharegeum, dan masih banyak lagi Masjid lainnya.
Kegiatan Mubaligh Hijrah ini banyak melatih kemandirian para santri contohnya mulai bangun tidur sampai hendak tidur kembali mereka benar-benar harus mengatur waktunya sedemikian rupa karena disela-sela waktu tersebut mereka harus menyiapkan bahan masakan sampai dengan memasaknya untuk makan sahur dan buka puasa. Mereka juga harus menyiapkan materi untuk mengajar santri – santri yang berada di lingkungan kampung setempat dengan keberagaman karakter dan usia, sampai pada tingkat pendidikan yang berbeda pula.
Kegiatan ini membutuhkan kesabaran dan kedewasaan dalam menghadapinya juga mental yang kuat. Selain mengajar mereka harus bisa menjadi Imam sholat terawih sekaligus menjadi penceramahnya. Sehingga kegiatan Mubaligh Hijrah ini banyak diadopsi oleh pesantren-pesantren lain, bahkan oleh sekolah umum yang ada di Indonesia karena program ini benar-benar melatih kemandirian dan mental santri.
Kegiatan Mubaligh Hijrah juga dijadikan ajang promosi sekolah kepada masyarakat dimana dengan melihat kemampuan santri-santri yang kami terjunkan ke kampung-kampung akan menarik minat para orang tua untuk menyekolahkan putra-putrinya ke pondok pesantren Al-qur’an Babussalam. Tidak sedikit dari masyarakat yang menginginkan putranya bisa seperti santri-santri Mubaligh Hijrah ada yang berharap putranya bisa menjadi da’i, pintar baca Al-qur’an, rajin ibadahnya dan menjadi anak sholeh.
Salah satu daya tarik dari kegiatan Mubaligh Hijrah adalah pada puncak kegiatannya yaitu diadakannya lomba-lomba antar Masjid binaan para santri Mubaligh Hijrah, seperti lomba adzan, lomba sholat berjama’ah, lomba cerdas cermat, lomba nasyid, lomba tahfidz dan banyak lagi lomba lainnya. Semua lomba tersebut dilaksanakan selama satu hari penuh di pondok pesantren Al-Qur’an Babussalam. Jadi dalam kegiatan puncak Mubaligh Hijrah, para santri akan membawa serta anak-anak binaannya yang sudah mereka latih datang ke pondok untuk mengikuti lomba-lomba. Setiap Masjid harus mengirimkan utusannya masing-masing.
Kegiatan lomba ini dilanjutkan dengan kegiatan buka puasa / shaum bersama, jadi waktunya cukup panjang mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 19.00 WIB. Meskipun demikian tidak mengurangi semangat para pesertanya memang luar biasa …. kegiatan ini dapat mendatangkan ratusan orang ke pesantren Al-Qur’an Babussalam. Inilah daya pikat Mubaligh Hijrah bagi masyarakat terhadap salah satu program pondok kami tidak hanya para santri yang mengikuti lomba tetapi para orang tua pun sangat antusias mengantar dan mendampingi putra-putrinya selama lomba berlangsung.
Menuliskan kegiatan mubaligh hijrah, jadi teringat satu tahun yang lalu dimana Dhaivina putri semata wayang kami harus mengikuti program Mubaligh Hijrah. Saat itu berat rasanya kami melepas dia untuk jauh dari pelukan, tetapi demi proses kemandirian dan kedewasaannya kami harus ikhlas melepasnya. Hanya do’a yang selalu kami panjatkan padaNya agar Dia selalu menjaganya nan jauh disana…
Tak terasa tahun berlalu… bulan Ramadhan pun akan kembali hadir dalam kehidupan kita semua pertanda kami kembali akan kehilangan putri semata wayang untuk mengikuti program Muballigh Hijrah sementara waktu saja.
Belajar dari pengalaman sebelumnya maka pada tahun ini akan lebih ikhlas melepasnya, karena kami merasakan banyak pelajaran dan pengalaman hidup yang diperoleh dari kegiatan ini, yang tidak akan pernah didapatkan dari pelajaran di kelas manapun. Selamat berjuang putri kecilku, semoga di sana kamu akan menemukan makna hidup dan kehidupan…
Mubaligh Hijrah adalah salah satu program rutin tahunan yang wajib diikuti oleh semua santriwan dan santriwati SMA Plus Babussalam kelas X dan kelas XI. Kegiatan ini dilaksanakan pada setiap bulan Ramadhan selama 20 hari, dimulai hari kedua di setiap bulan Ramadhan.
Kegiatan Mubaligh Hijrah pada awalnya dipelopori oleh Pendiri Pondok Pesantren Al-Qur’an Babussalam yaitu Bapak K.H. Drs. Muchtar Adam, dimana beliau sendiri yang pertama kali terjun ke masyarakat untuk menyampaikan dakwahnya ke kampung-kampung yang berada di kawasan desa Ciburial jauh sebelum beliau mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur’an Babusssalam, sehingga setelah Pondok Pesantren Al-Qur’an Babussalam berdiri, program ini dilanjutkan oleh para santrinya, mulai dari santri angkatan pertama hingga sekarang masih berlanjut.
Para santri dikelompokkan dan disebar ke kampung-kampung yang berada di wilayah Desa Ciburial dan Desa Mekarsaluyu, teknisnya mereka ditempatkan di masjid-masjid kedua desa tersebut ada sekitar 15 masjid yang menjadi tempat kegiatan ini berlangsung.
Kegiatan Mubaligh Hijrah ini banyak melatih kemandirian para santri, contohnya mulai bangun tidur sampai hendak tidur kembali mereka benar-benar harus mengatur waktunya sedemikian rupa karena disela-sela waktu tersebut mereka harus menyiapkan bahan masakan sampai dengan memasaknya untuk makan sahur dan buka puasa. Mereka juga harus menyiapkan materi untuk mengajar santri – santri yang berada di lingkungan kampung setempat dengan keberagaman karakter dan usia, sampai pada tingkat pendidikan yang berbeda pula. Kegiatan ini membutuhkan kesabaran dan kedewasaan dalam menghadapinya juga mental yang kuat. Selain mengajar mereka harus bisa menjadi Imam sholat terawih sekaligus menjadi penceramahnya. Sehingga program Mubaligh Hijrah ini banyak diadopsi oleh pesantren-pesantren lain, bahkan oleh sekolah umum yang ada di Indonesia karena program ini benar-benar melatih kemandirian dan kedewasaan para santri.
Kegiatan mubaligh hijrah juga dijadikan ajang promosi sekolah kepada masyarakat dimana dengan melihat kemampuan santri-santri yang kami terjunkan ke kampung-kampung akan menarik minat para orang tua untuk menyekolahkan putra-putrinya ke pondok pesantren Al-qur’an Babussalam. Tidak sedikit dari masyarakat yang menginginkan putranya bisa seperti santri-santri mubaligh hijrah ada yang berharap putranya bisa menjadi da’i, pintar baca Al-qur’an, rajin ibadahnya dan menjadi anak sholeh.
Salah satu daya tarik dari kegiatan mubaligh hijrah adalah pada puncak kegiatannya yaitu diadakannya lomba-lomba antar masjid binaan para santri mubaligh hijrah, seperti lomba adzan, lomba sholat berjama’ah, lomba cerdas cermat, lomba nasyid, lomba tahfidz dan banyak lagi lomba lainnya. Semua lomba tersebut dilaksanakan selama satu hari penuh di pondok pesantren Al-Qur’an Babussalam. Jadi dalam kegiatan puncak mubaligh hijrah, para santri akan membawa serta anak-anak binaannya yang sudah mereka latih datang ke pondok untuk mengikuti lomba-lomba. Setiap masjid harus mengirimkan utusannya masing-masing.
Kegiatan lomba ini dilanjutkan dengan kegiatan buka puasa / shaum bersama, jadi waktunya cukup panjang mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 19.00 WIB. Meskipun demikian tidak mengurangi semangat para pesertanya memang luar biasa …. kegiatan ini mendatangkan ratusan orang ke pesantren Al-Qur’an Babussalam. Inilah daya pikat mubaligh hijrah bagi masyarakat terhadap salah satu program pondok kami tidak hanya para santri yang mengikuti lomba tetapi para orang tua pun sangat antusias mengantar dan mendampingi putra-putrinya selama lomba berlangsung.
Menuliskan program / kegiatan mubaligh hijrah, jadi teringat satu tahun yang lalu dimana Dhaivina putri semata wayang kami harus mengikuti program mubaligh hijrah. Saat itu berat rasanya kami melepas dia untuk jauh dari pelukan, tetapi demi proses kemandirian dan kedewasaannya kami harus ikhlas melepasnya. Hanya do’a yang selalu kami panjatkan padaNya agar Dia selalu menjaganya nan jauh disana…
Tak terasa tahun berlalu… bulan Ramadhan pun akan kembali hadir dalam kehidupan kita semua pertanda kami kembali akan kehilangan putri semata wayang untuk mengikuti program muballigh hijrah sementara waktu saja.
Belajar dari pengalaman sebelumnya maka kami pada tahun ini akan lebih ikhlas melepasnya, karena kami merasakan banyak pelajaran dan pengalaman hidup yang diperoleh dari kegiatan ini, yang tidak akan pernah didapatkan dari pelajaran di kelas manapun. Selamat berjuang putri kecilku, semoga di sana kamu akan menemukan makna hidup dan kehidupan…