Tulisan singkat ini hanya merupakan kristalisasi pemikiran dan dakwah Ayahanda Allahyarham KH. Muchtar Adam. Selama saya belajar dan mengikuti jalan dakwahnya, 5 hal ini adalah hal yang sering diajarkan dan ditekankan kepada para santri dan Jemaah. Tentu saja apa yang diajarkan lebih banyak dari apa yang dituliskan. Apa yang ditulispun isinya baru pointer-pointer singkat yang diharapkan menjadi pengenal awal dan menjadi panduan untuk dielaborasi lebih dalam dan lebih teknis.

Bagi para santri yang mengikuti jalan dakwah Allahyarham pasti mengetahui pointer pointer yang saya sampaikan. Yang saya lakukan hanyalah memformulasikan dan menyingkat agar mudah dihapal dan kemudian dipahami dan dipraktekan.

Santri harus selalu ngaji

5 Pilar Babussalam ini saya singkat menjadi MADUKUAT. Singkatan ini mengacu pada madu yang menjadi kesukaan Allahyarham yang bisa menjadikan badan sehat dan kuat. Demikian pula, jika MADUKUAT ini dipahami seluruh santri, Babussalam akan on the track menuju tangga keemasan.

Adapun 5 pilar Pesantren Babussalam adalah sebagai berikut :

  1. Ma’rifat: Fondasi Pengetahuan dan Keesaan Allah

Pilar pertama ini memfokuskan pada penanaman pemahaman yang mendalam tentang Islam, khususnya ma’rifatullah, lalu kepada fiqih dengan pendekatan taqrib, hingga tazkiah. Siapa saja yang terlibat di Babussalam harus membekali diri dengan fondasi dan pilar dari semua pergerakan semesta. Nilai dan kualitas amal ditentukan oleh pilar pertama ini. Oleh karenanya semua santri wajib ‘ngaji’ dan membekali diri dengan sikap sebagai berikut:

  • Mengenal Allah SWT dengan segenap hati dan jiwa
  • Memahami hakikat penciptaan manusia di muka bumi
  • Mengamalkan nilai nilai ilahiah menjadi membumi dan dirasakan oleh semesta.

  1. Akhlak Karimah: Meneladani Rasulullah SAW

Pilar kedua ini menekankan pada pembentukan karakter mulia berlandaskan akhlak Rasulullah SAW dan keluarganya. Pilar kedua ini merupakan manifestasi dari pilar pertama dan paling dilihat dalam kehidupan sehari hari. Pada pilar ini santri diharapkan :

  • Mengamalkan nilai-nilai musthafawi dalam semua aspek seperti kejujuran, rendah hati, saling menghormati, menjaga kesucian diri serta kecintaan pada ilmu.
  • Membiasakan adab dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.
Santri rajin beribadah dan berakhlaqul karimah
  1. Dakwah Kahartos Karaos: Menyebarkan Kebaikan dengan Cara Santun

Dakwah yang dituntut di Pesantren Babussalam bukan sekedar dakwah ceramah saja, tapi juga dakwah menyelesaikan permasalahan social sehingga dakwah itu betul betul dirasakan dalam waktu yang sangat Panjang. Dakwah Kahartos Karaos itu sendiri merupakan terma dalam Bahasa sunda yang artinya dakwah itu harus bisa dimengerti dan juga dirasakan. Dalam hal ini Allahyarham mengajarkan beberapa aspek dakwah sebagai berikut :

  • Santun dan efektif.
  • Menarik dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan
  • Menginspirasi dan mendorong perubahan positif di Masyarakat.
  • Dakwah harus menyelesaikan permasalahan sosial.

  1. Ukhuwah Islamiyah: Membangun Persaudaraan Sejati.

Pilar keempat ini menumbuhkan rasa persaudaraan dan kepedulian antar sesama Muslim. Pilar ini menjadi salah satu ciri khas Babussalam yang jarang dimiliki oleh institusi lain. Mungkin banyak yang menjargonkan ukhuwah islamiah, namun tak banyak yang mempraktekannya. Allahyarham KH. Muchtar Adam melangkah jauh ke depan merangkul semua golongan Islam. Mendekatkan Sunni dan Syiah menjadi branding Babussalam sejak awal berdirinya. Upaya yang dilakukan KH. Muchtar Adam ini merupakan jalan untuk menegakan rukun ukhuwah sebagai berikut :

  • Taruf (Saling mengenal kelompok-kelompok Islam).
  • Tafahum (Saling memahami dan menghormati perbedaan)
  • Taawun (Saling membantu, berbagi, dan menjalin hubungan yang erat)
  • Takaful (Membangun rasa persatuan dan kesatuan di antara umat Islam)
Diskusi Sunni Syiah di Babussalam
  1. Kuat Ekonomi: Menjadi Generasi Mandiri

Sejak awal Allahyarham KH. Muchtar Adam mencoba membangun pesantren yang mandiri. Hal ini ditandai dengan berbagai upaya untuk membangun kekuatan ekonomi. Ayat yang sering dikutip berkaitan dengan ini ini adalah surat An Nisa ayat 13 tentang generasi yang kuat. Allahyarham menjabarkan kekuatan yang dimaksud adalah kekuatan iman, fisik dan ekonomi.

Upaya menguatkan dan memandirikan ekonomi ini masih diupayakan dan dilakukan hingga saat kini. Jadi selain ngaji fiqih, santri juga dibekali dengan Ngaji sugih. Untuk itu KH. Muchtar Adam melakukan banyak hal diantaranya :

  • Kewirausahaan dan pelatihan kerja diadakan.
  • Membantu para santri untuk menjadi generasi yang mandiri.

Kelima pilar ini saling terkait dan menopang satu sama lain, membentuk fondasi yang kokoh bagi pendidikan holistik di Pesantren Babussalam. Dengan berlandaskan nilai-nilai Islam yang kuat, para santri dididik untuk menjadi generasi rabbani yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Semua yang dijadikan pilar ini menjadi pembentuk kuat untuk mencapai visi dari pesantren yang dirumuskan oleh KH. Muchtar Adam agar menjadi yayasan/Pesantren yang berdikari, unggul dalam kajian Al Quran, Sunnah dengan pelbagai madzhab dan pemikiran Islam guna menciptakan ukhuwah islamiah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

1 COMMENT

  1. Masya Allah… berkah selalu keluarga Pesantren Babussalam 🤲
    Alhamdulillah dulu perbah ikut paket kajian Tasawuf bersama Allahyarham Kyai Muchtar Adam dan Ustad Fajruddin Muchtar.
    Barokalloh fiikum….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here